Prof. Horyu Matsuzaki
Guru besar Kushinryu M. Karatedo Indonesia/ KKI).
Tulisan ini seluruhnya diambil dari buku Perjuangan Hidup: Hakikat Kushin-Ryu Karatedo.

Jika dibandingkan dengan alam semesta yang abadi, maka hidup manusia yang fana terasa begitu pendek, dan seolah-olah tiada arti. Friksi dan perselisihan antara individu dalam mempertahankan kehidupan, merupakan suatu hal yang sulit dihindari. Semangat berjuang yang terlahir dari intuisi sering menuju pada egoisme yang hanya mementingkan diri sendiri. Akan tetapi, manusia bisa menemukan kesejahteraan apabila mampu mengintegrasikan diri sendiri pada lingkungan sosial dan alam di sekitarnya.

Di satu segi, manusia memiliki jiwa bersaing. Di segi lain, ia menciptakan "michi" sebagai landasan moral untuk berintegrasi dalam komunitas sosial. Melalui prinsip budo individu diharapkan mampu mendapatkan pemahaman dalam memaknai hidup yang fana ini.

Michi budo mirip dengan sportmanship atau sportman like way di pertandingan olahraga, di mana setiap petanding tidak hanya berusaha mengalahkan lawan, tetapi juga mementingkan keadilan dalam bertanding.

Prinsip moral alias michi di dunia budo maupun dunia olahraga tersebut baru bermanfaat bagi kita jika dipraktikkan. Bukan hanya di dalam pertandingan saja, melainkan juga dalam semua aspek kehidupan sehari-hari.