Dulu, para pejuang kita mengangkat senjata mengusir penjajah Belanda, Jepang, Portugis, dan lain-lain. Dulu, ibu-ibu, gadis, rela membuat nasi demi untuk para pejuang gerilya makan ketika singgah di kampungnya.
Sekarang,
para ilmuwan, atlet, berjuang berpeluh keringat, menunda kesenangan
pribadi, demi ibu pertiwi. Para ilmuwan bekerja keras menghasilkan
pemikiran genuine untuk diberikan kepada negeri tercinta. Atlet, bekerja
keras latihan siang malam untuk mengibarkan bendera merah putih dan
lagu Indonesia Raya berkibar paling tinggi di antara bendera negara
lainnya, dalam sebuah kompetisi.
Indah, indah bukan main.
Dulu,
mereka yang berjuang mengangkat senjata, atau berbuat sesuatu yang
berarti bagi negara kita, layak disematkan gelar PAHLAWAN meski tanpa
tanda dan jasa, dan layak diberi doa dari hati kita.
Sekarang,
pahlawan itu tidak lagi harus memikul senjata. Pahlawan itu ada, di
depan kita. Mereka yang berpeluh keringat berlatih untuk memberi yang
terbaik untuk negeri, mereka yang berjuang di tengah ketiadaan untuk
membantu sesama, mereka yang berdiam diri di laboratorium untuk riset
yang panjang, mereka yang berjuang di forum dunia melalui sains, mereka
yang tulus memberi untuk negeri adalah PAHLAWAN.
Dengan
rasa bangga, saya ucapkan TERIMA KASIH untuk mereka para pahlawan
negeri. Mungkin hanya tangan memiliki saja yang bisa memberi lebih dalam
bentuk yang layak. Kita, hanya bisa memberi doa dan dukungan untuk semua. Terima kasih para atlet Sea
Games 2011, kita bangga kepada kalian. Momen bangkit dan bersatu ini
jangan pernah hilang, tapi harus makin menguat.
Bagi
kita, pun, sekarang mari berbuat, boleh sedikit boleh banyak, dalam hal
apapun, selama itu kebenaran dan positif. Mari mencontoh mereka. Pahlawanku, pahlawanmu, dan pahlawan kita semua.
*Rjpntr
Posting Komentar