(www.tjska.com)
Pernah mendengar Master Ankoh Azato? Mungkin sebagian karateka tidak asing lagi dengan nama itu. Namun bila dibandingkan dengan nama Master Ankoh Itosu (Ankoh Itosu), apakah lebih familiar? Ya, mungkin nama Ankoh Itosu lebih familiar, meski keduanya merupakan nama guru Master Gichin Funakoshi, pendiri aliran Shotokan. Di antara keduanya terdapat kemiripan nama di awal, yakni Yasutsune atau Ankoh (dalam lafal Kanji Jepang Ankoh ditulis Yasutsune, dan sering dalam bahasa Indonesia Ankoh ditulis Anko).

Master Ankoh Azato menurut keterangan yang ditulis Gichin Funakoshi merupakan salah satu guru utamanya, selain Ankoh Itosu, Sokon Matsumura, dan Chotoku Kyan. Master Azato digambarkan berperawakan kecil, namun dengan dadanya yang tegap dan kedua lengannya yang kuat. Beliau dilahirkan di Okinawa tahun 1828, merupakan ahli beladiri yang termasuk kalangan yang terpandang dan elit (kelas elit Tonochi) dan terpelajar. Sehingga tidak aneh kemudian beliau menjadi salah seorang penasehat raja di Okinawa dalam masalah militer dan menjadi penasehat utama langsung untuk raja.

Dari Ankoh Azato, Gichin belajar karate yang cenderung beraliran Naha-te. Sistem pelajaran yang ketat membuat Gichin diharuskan untuk mengulang terus-menerus kata yang diajarkan. Dari belajar karate dengan Ankoh Azato inilah muncul idiom Gichin tentang belajar satu buah kata selama tiga tahun (hito-kata sanen). Salah satu yang menarik adalah bahwa Ankoh Azato dalam beberapa keterangan, hanya mengajarkan karate pada Gichin Funakoshi dan Chogo Ogusuku. Sehingga mungkin tidak aneh kalau Ankoh Azato kurang familiar dalam silsilah karate dunia, dan kadang terlupakan.
Sumber foto dari cfts-karate.co.uk

Munculnya banyak aliran karate dan tokoh karate, selain Shotokan, misalnya seperti Chomo Hanasiro dan Choki Motobu yang beraliran Shorin-ryu, Kenwa Mabuni yang menciptakan aliran Shito-ryu, atau Shigeru Nakamura yang beraliran Okinawa Kempo, merupakan anak didik dari Ankoh Itosu. Dan bahkan anak Ankoh Azato (yang merupakan teman satu sekolah Gichin Funakoshi) sendiri belajar karate dari Ankoh Itosu, bukan oleh dirinya. Suatu hal yang wajar dalam tradisi di Okinawa bahwa mereka tidak mengajar anaknya secara langsung, namun dididik oleh teman, saudara seperguruan, atau kerabat yang menguasai  beladiri.

Beliau merupakan ahli dalam beberapa beladiri, selain karate. Di antaranya beliau menguasai ilmu pedang yang dipelajari dari Ishuin Yashichiro. Selain itu di bawah didikan Master Sekiguchi, dia mengembangkan kemampuan lainnya yakni keahlian memanah, dan dengan Master Megata, di belajar menunggang kuda dan beliau adalah salah satu ahli berkuda di Okinawa ketika itu.

Salah satu cerita legenda mengenai Ankoh Azato adalah bahwa beliau pernah suatu ketika melawan ahli pedang yang bernama Yorin Kanna. Meskipun Ankoh Azato sendiri ahli Jigen-Kenjutsu, namun beliau hanya menggunakan tangan kosong menghadapinya. Dalam beberapa serangan, beliau hanya mengelak saja serangan-serangan pedang itu, dan pada satu ketika beliau berhasil menahan pedang itu dengan kedua tangannya dalam posisi dijepit oleh telapak tangannya. Seketika pertarungan itu berhenti dengan kemenangan di pihak Ankoh Azato.

Pelajaran yang patut kita renungkan dalam ajaran Ankoh Azato yang bisa kita baca yakni nasehat “kenali dirimu dan musuhmu; itu merupakan kunci rahasia dari strategi (kemenangan) kita”. Beliau dan meninggal tahun 1906.

*Rjpntr